Jakarta – Seorang pembegal motor dibakar warga di Pondok Karya, Pondok Aren, Tangerang Selatan. Pencuri motor ini bisa ditangkap warga setelah terjatuh saat beraksi.
“Kejadiannya sekitar pukul 01.30 WIB di Pondok Karya, Pondok Aren,” kata Kanit Reskrim Polsek Pondok Aren Iptu Agung kepada detikcom, Selasa (24/2/2015).
Agung mengatakan, jumlah pembegal motor ini ada empat orang. Namun tiga orang lainnya bisa kabur dan hanya satu orang saja yang bisa diringkus kemudian dibakar warga. “Tiga orang lainnya masih kita cari,” katanya.
Foto-foto pembegal yang gosong itu beredar luas di media sosial. Terlihat di beberapa gambar, api masih menyala di tubuh pemuda tersebut. Ada yang pro, namun tak sedikit yang menyesalkan tindakan warga.(sumber)
Sebenarnya kebanyakan dari kita sudah tahu, bahwa sudah dari dulu aksi “pengadilan massa’ ini terjadi. Di kampung-kampung, saat maling tertangkap atau pelaku zina kegep, Kalau sudah begitu mau tidak mau ada tiga opsi :
- Langsung digelandang ke Kantor Polisi
- Digebukin dulu sampe peyot, baru dibawa ke Kantor Polisi
- Diganyang, meninggal , di bawa ke Rumah Sakit untuk autopsi, dipulangkan ke keluarga (kalau ada identitas), dikubur. (Khusus untuk yang kriminal )
Di jaman ini, aksi massa semakin sering terdengar di pemberitaan media. Fikiran pendek dan rasa frustasi masyarakat terluapkan. Tindak kriminal berupa begal/rampok/maling terus menerus terjadi setiap hari, korban ada yang terluka, bahkan meninggal. Susahnya mencari rezeki untuk memenuhi kebutuhan hidup, membuat kita geram saat melihat/mendengar/membaca berita mengenai pelaku kriminal yang tidak berbelas kasihan pada korban, serta rasa pesimis pada Petugas Penegak Hukum membuat mereka berfikir “GANYANG!” saat ada pelaku kriminal yang apes alias tertangkap massa.
Masyarakat sudah merasa enough pada para Pelaku,
Masyarakat sudah tidak percaya pada adilnya hukum di Indonesia. Alih alih mendapat keadilan, kesusahan yang bisa-bisa didapat.Kerap mendengar cerita teman yang menjadi korban, saat melapor malah harus menebus barang bukti agar bisa diambil.
Kalau tidak salah tadi siang di TV saya melihat berita bahwa Kepolisian setempat akan memeriksa kasus pembakaran begal yang terjadi. Satu sisi saya merasa “mampus, enak aja mau rampok trus bacok orang“, di sisi lain saya agak gamang apakah memang aksi bakar massa ini dibiarkan begitu saja. Satu titik mungkin tak bermasalah, tapi kalau main massa dibiarkan bisa-bisa malah berbalik menghantam masyarakat itu sendiri , bukan?
Kita hidup di jaman edan…
dari dulu ni jaman gak waras-waras keleus. Yang berusaha mencoba waras aja jadi ikutan edan.
Hahahaha
Benar apa adanya
Btw, aksi keroyokan dan main hakim sendiri juga terjadi di sosmed. Bully2 rame2 itu.
Lu suka bully siapa tj
Elu :))